Oleh Andesta Herli Wijaya
Api
Bawah Tanah merupakan
kumpulan puisi karya Raudal Tanjung Banua, yang diterbitkan penerbit Akar
Indonesia pada 2013. Kumpulan ini memuat
60 puisi yang terbagi ke dalam tiga bagian judul, yakni: Bait-bait Kepulauan, Bandul Dunia Baru, dan Taman Rawa Bandar Sepuluh. Pembagian ini, berdasarkan pengakuan
penulis (dalam kata pengantar),
dilakukan atas pertimbangan tematik dan kemiripan gaya ungkap puisi.
Bagian pertama berjudul Bait-bait Kepulauan memuat puisi-puisi bercorak monolog dan naratif,
berisi tanggapan penulis terhadap keadaan di tanah air, narasi-narasi
kebangsaan, serta lingkungan sosial dan budaya di mana penulisnya tinggal dan
hidup. Puisi-puisi dalam bagian ini, menurut pengakuan penulis (dalam kata
pengantar), merupakan campuran antara ‘yang personal’ dan ‘yang sosial’.
Selanjutnya dalam bagian kedua, Bandul Dunia Baru, termuat beberapa
puisi panjang yang lebih mirip kaba
(genre sastra lisan di Minangkabau) baik dari segi bentuk maupun isi. Di sini
penulis mencoba membangun narasi masa lalu dan juga merevitalisasi cerita lama
yang sudah ada. Salah satu puisi yang melakukan kerja revitalisasi ialah puisi Malin Kundang, yang berangkat dari salah
satu cerita rakyat di Sumatera Barat.
Terakhir, ialah bagian berjudul Taman Rawa Bandar Sepuluh. Puisi-puisi
di sini juga berupa monolog dan naratif sebagaimana puisi-puisi pada bagian
pertama. Hanya saja ia merupakan puisi-puisi perjalanan, catatan-catatan atas
berbagai tempat yang dikunjungi oleh sang penyair.
0 komentar:
Post a Comment