*Makalah secara utuh mengenai ulasan terhadap buku "Ziarah Kemerdekaan" akan disampaikan dalam seminar kritik sastra, Selasa, 14 April 2015,
dalam agenda Pekan Kritik Sastra 2 di Fakultas Ilmu Budaya Unand.
Pada awal tahun 2015 ada beberapa sastrawan Sumatra
Barat yang menerbitkan buku, baik novel, kumpulan cerpen, ataupun kumpulan
puisi. Salah satunya adalah Muhammad Ibrahim Ilyas yang menerbitkan kumpulan
puisi Ziarah Kemerdekaan. Kumpulan puisi Ziarah Kemerdekaan
berisi 52 puisi yang ditulis dari tahun 1979 sampai 2014. Kebanyakan dari
puisi-puisi itu menceritakan kegagalan kemerdekaan Indonesia. Kemerdekaan
digambarkan belum mampu untuk menaungi masyarakat yang banyak. Masyarakat tetap
hidup dalam penderitaan dan kemiskinan. Makalah ini mencoba menafsirkan
bentuk-bentuk kegagalan kemerdekaan: penderitaan, kemiskinan, korupsi, juga
ketidakadilan yang terdapat dalam puisi. Makalah ini memakai pendekatan
sosiologi sastra yang mana karya sastra adalah sebuah realitas sosial. Sosiologi
sastra yan digunakan yaitu sosiologi karya yang mana hanya melihat hubungan
masyarakat dalam puisi itu sendiri.
Dari pembahasan yang dilakukan diketahui bagaimana
gambaran kegagalan kemerdekaan dan bagaimana perasaan pejuang-pejuang yang
telah berjuang untuk memerdekakan Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment