Sunday, April 12, 2015

Pramakalah Pekan Kritik Sastra 2 - Deddy Arsya

Rusli dan Imajinasi Seksual
Oleh Deddy Arsya

*Tulisan utuh akan disampaikan dalam seminar kritik sastra 16 April 2015 di Ruang Seminar FIB UNAND, dalam agenda Pekan Kritik Sastra 2 HMJ Sasindo UNAND | 14 s.d. 16 April  2015.





Saya akan membicarakan puisi-puisi Rusli Marzuki Saria dari sudut pandang bagaimana ia memetaforkan bagian-bagian tubuh-seksuil; bagaimana ia menggambarkan hasrat (desire) manusia [laki-laki] akanbagian-bagian tubuh [perempuan]. Tulisan ini baru sebatasmemperkenalkan satu sudut sempit yang tampak diabaikan dari luasnya bangunan kepengarangan Rusli; suatu pembicaraan di permukaan yang belum menyentuhkajian-kajian yang lebih analitik.


Banal dalam sajak-sajak Rusli tidak meluas atau menjadi semacam epidemi. Dapat dikatakan terma-terma seksualitas tersebut bukanlah kecendrungan sajak-sajaknya. Sajak-sajak Rusli sebelum tahun 1998, misalnya, tidak satupun menampilkan deskripsi seksual. Sepanjang pembacaan saya atas buku puisi Rusli, Sembilu Darah (1995), Parewa (1998), Mangkutak di Negeri Prosa Liris (2010) danLine by Line, One by One ini, ada banyak sajak yang romantik dan melankolik bertemakan kisah cinta insan manusia laki-laki dan perempuan. Termasukkisah cintamitologis dalam sajak panjang “Putri Bunga Karang”.Tetapi di antara sajak-sajak itu, nyaris tak sebaitpun membahasakan hasrat seksuil akan tubuh dalam umpana yang bergelora; nyaris tidak ada penggambaran tubuh-seksuilperempuan.

By HMJ Sasindo Unand with 1 comment

1 komentar:

Post a Comment